Tiga orang anak sedang bermain di halaman sekolah dan masing-masing bercerita soal kehebatan ayahnya dalam bekerja mendapatkan uang.
Si Anto berkata sambil memelototkan matanya, “Ayahku luar biasa. Dia hanya menyusun dan menuliskan beberapa kata di atas selembar kertas. Dia menyebutnya sebuah puisi, dan mereka memberikan dia 50 dolar!”
Si Boncel tidak mau kalah. Dia berkata sambil menepuk dadanya, “Ohhh, itu enggak ada apa-apanya. Ayahku jauh lebih hebat. Dia juga hanya menyusun dan menuliskan beberapa kata di atas selembar kertas. Dia menyebutnya sebuah lagu, dan mereka membayarnya 100 dolar!”
Si Condro tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan suara lantang, “Aku akan mengalahkan kalian berdua”. Sambil menunjukkan jarinya kepada Anto dan Boncel dia melanjutkan, “Dengar baik-baik ya, ayahku juga menyusun dan menuliskan beberapa kata di secarik kertas. Dia menyebutnya sebuah kotbah. Dan, dibutuhkan 8 orang dengan 8 kantong besar untuk mengumpulkan uang dari semua orang yang hadir di gereja!”
Permisi tanya: “Apa yang Saudara banggakan dari ayah Saudara?” Bila Saudara sudah menjadi ayah, “Apa yang Saudara banggakan sebagai seorang ayah?” Apa yang menjadi ukuran sukses bagi Saudara? Apakah gaji yang besar? Rumah yang mewah? Kekayaan materi? Penampilan yang cakap? Kedudukan? Kekuasaan? Kepintaran? Status sosial yang terhormat? Nama yang tersohor? Ingatlah, semua itu adalah hal-hal yang bersifat sementara, dan segera akan terlupakan dengan berjalannya waktu. Rasul Yohanes menuliskan Firman Tuhan, “Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.” (1 Yohanes 2:16-17).
Kehendak Allah ialah agar semua ayah dapat menerima kasih Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus. Bila sudah menerima keselamatan dalam Kristus, Allah menghendaki agar semua ayah bisa mendidik anak-anaknya di dalam kebenaran Firman Tuhan. Alkitab berkata, “Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.” (Efesus 6:4). Inilah sesungguhnya kebanggaan seorang ayah, dan kebanggaan anak terhadap ayahnya. Yaitu bila seluruh keluarga bisa mendapatkan anugrah keselamatan dari Kristus, dan hidup senantiasa melakukan kebenaran Firman Tuhan. Bila ayahmu belum diselamatkan, ceritakanlah Injil Kristus kepadanya hari ini juga! Untuk semua ayah: “Happy Blessed Father’s Day!”
Write a comment: