Pastor Matt sudah melayani di gereja lokalnya selama 25 tahun, dan siap untuk pensiun. Untuk menghargainya segala jerih lelahnya, umat gereja itu mempersiapkan sebuah pesta istimewa baginya.Seorang politikus lokal yang juga menjadi anggota gereja itu diminta untuk menyampaikan kata sambutan sebelum makan malam dimulai. Tetapi tiba gilirannya, ternyata sang pejabat terlambat tiba.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, akhirnya panitia meminta pastor Matt untuk menyampaikan pengalaman pertamanya ketika dia melayani di gereja itu. Pastor Matt naik ke mimbar dan berkata, “Terus terang, saya mendapatkan kesan pertama terhadap jemaat di sini melalui orang pertama yang datang mengaku dosa di kamar pengakuan. Saya sangat kaget, karena saya pikir saya telah diutus untuk melayani di tempat yang amat buruk keadaannya. Bayangkan, orang pertama yang datang ke kamar pengakuanku mengatakan bahwa dia telah mencuri sebuah TV yang mahal, dan ketika polisi menginterogasinya, dia bisa berdusta sedemikian rupa hingga dia dibebaskan. Lalu dia juga telah mencuri uang orang tuanya, dan menipu uang dari boss di tempat dia bekerja. Dia juga mengaku memiliki hubungan gelap dengan istri teman baiknya, dan terlibat dalam narkoba yang berbahaya. Mendengar itu saya sungguh-sungguh shock pada awal pelayananku. Tetapi setelah berselang beberapa waktu, saya mulai mengenal ternyata tidak semua umatku seperti itu. Sesungguhnya, saya telah datang ke sebuah jemaat yang penuh dengan orang-orang yang penuh kasih sayang dan kemurahan hati. Terpuji nama Tuhan Yesus!”
Tepat setelah pastor Matt menyelesaikan ceritanya, sang pejabat yang ditunggu pun tiba. Dia memohon maaf, lalu segera melanjutkan sambutannya dengan berkata, “Saudara-saudara, saya tidak pernah bisa lupa ketika pastor Matt pertama kali tiba di jemaat ini. Kenapa demikian? Karena saya mendapatkan kehormatan sebagai orang pertama yang masuk ke kamar pengakuan dan berbicara kepadanya”. Langsung saja seluruh hadirin bertepuk tangan sambil tertawa dan berteriak histeris mengejeknya.
Ilustrasi ini memberikan kita pelajaran moral agar jangan suka terlambat ke gereja, apalagi bila Saudara mendapatkan tugas pelayanan. Alkitab mengingatkan kita, “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.” (Ibrani 10:25). Belajarlah disiplin dalam beribadah kepada Tuhan yang Maha Besar. Persiapkanlah hatimu, jiwamu, pikiranmu, dan seluruh eksistensimu dengan sebaik-baiknya.
Write a comment: