Teman saya mengirimkan ilustrasi ini. Katanya, ada 3 kaleng coca- cola yang diproduksi di pabrik yang sama. Ketika tiba harinya, sebuah truk datang ke pabrik dan mengangkut mereka menuju ke lokasi pendistribusian.
Pemberhentian pertama adalah pasar lokal. Kaleng coca cola pertama diturunkan di sini. Kaleng itu dipajang di rak bersama dengan kaleng coca- cola lainnya, dan diberi harga Rp.4.000.
Pemberhentian kedua adalah super-market besar. Di sana, kaleng coca-cola kedua diturunkan. Kaleng tersebut ditempatkan di dalam kulkas supaya dingin dan dijual dengan harga Rp.7.500.
Pemberhentian ketiga adalah hotel bintang 5 yang sangat mewah. Kaleng coca-cola ketiga diturunkan di sana. Kaleng ini disimpan di tempat khusus, dan baru akan dikeluarkan jika ada pesanan dari pelanggan. Dan ketika ada yang pesan, kaleng ini dikeluarkan bersama dengan gelas kristal berisi es batu. Semua disajikan di atas baki dan pelayan hotel akan membuka kaleng coca cola itu, menuangkannya ke dalam gelas, dan dengan sopan menyajikannya ke pelanggan. Harganya Rp.60.000.
Sekarang, pertanyaannya adalah: ‘Mengapa ketiga kaleng coca cola tersebut memiliki harga yang berbeda?’ Padahal mereka diproduksi dari pabrik yang sama, isinya sama dan diantar dengan truk yang sama?
Jawabannya adalah: ‘Karena mereka bertiga memiliki status yang berbeda!’ Yang pertama adalah Coca-Cola Biasa, yang kedua adalah Coca-Cola Dingin, dan yang ketiga adalah Coca-Cola Istimewa, alias Kelas Hotel.
Saudara, ilustrasi ini mengingatkan soal status Kekristenan kita selama ini. Permisi tanya, Saudara termasuk Kristen yang bagaimana? Kristen yang pas-pasan? Rasul Paulus menyebutnya sebagai orang yang ibarat diselamatkan dari dalam api. Pekerjaannya di dunia ini ‘hangus terbakar’ karena tidak tahan uji. Dengan kata lain pekerjaannya tidak menghasilkan upah nilai yang kekal dalam Kerajaan Allah (1 Korintus 3:15). Atau Saudara adalah Kristen yang suam-suam? Alias tidak dingin dan tidak panas? Rasul Yohanes mengatakan orang yang demikian akan dimuntahkan dari mulut Kristus (Wahyu 3:15-16). Atau Saudara adalah seorang Kristen yang berbuah lebat? Yang menghasilkan banyak nilai kekal untuk Kerajaan Allah? Tuhan Yesus berkata, “Dalam hal inilah BapaKu dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-muridKu.” (Yohanes 15:8). Jelaslah, bahwa tanda seorang murid Kristus sejati adalah yang hidupnya menghasilkan buah yang lebat untuk kemuliaan Bapa di sorga. Sebab itu, tetaplah kuat, tekun, dan setia dalam pekerjaan Tuhan selagi ada kesempatan (1 Korintus 15:58; Efesus 5:15-17).
Write a comment: