Pak Sontoloyo menderita sakit. Perutnya keram dan melilit. Lalu dia segera dibawa ke rumah sakit. Dokter di bagian Gawat Daurat segera memeriksanya. Ternyata usus buntu membengkak, dan segera harus dioperasi. Setelah menjelaskan keadaan sakitnya dan prosedur operasi, si dokter berkata, “Pak, jangan kuatir, operasinya cuma memakan waktu sekitar satu jam, dan sebentar nanti bapak akan diberikan obat bius. Bapak akan tertidur pulas dan tidak merasakan apa-apa.”
Mendengar penjelasan dokter, pak Sontoloyo manggut-manggut, dan berkata, “Oh, begitu ya dokter, sebentar ya?” Segera dia mengeluarkan dompetnya, dan mulai menghitung uangnya.
Melihat tingkahnya, dokter itu tertawa sambil berkata, “Pak, soal pembayaran nanti saja setelah selesai operasi”.
“Hehehe, bukan mau bayar pak dokter”, jawabnya sambil meringis. “Saya cuma hitung ada berapa duit saya sekarang, kuatir nanti waktu sadar ada yang hilang”, lanjutnya sambil memegang perutnya yang masih sakit.
“Dasar sontoloyo!” bisik si dokter sambil geleng-geleng kepala.
Saudara, ini hanyalah sebuah humor sindiran bagi mereka yang hidupnya terlalu fokus kepada uang, uang, dan uang. Orang yang sedemikian, sudah dalam keadaan sakit parah, bahkan hampir meninggal pun, pikirannya masih terus terfokus kepada uang, harta kekayaan, dan sesuatu yang bersifat materi dan sementara. Sungguh kasihan! Alkitab mengingatkan kita bahwa setelah menerima anugrah keselamatan dari Kristus, hendaklah kita belajar memfokuskan hidup kepada hal-hal yang bersifat rohani dan bernilai kekal. Rasul Paulus menuliskan kepada jemaat di Kolose demikian, “Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.” (Kolose 3:1-2).
Istilah “carilah” dan “pikirkanlah” yang dipakai dalam ayat di atas adalah sebuah perintah Tuhan supaya kita belajar “fokus” – memusatkan pikiran, arah, dan tujuan hidup ini bukan kepada hal-hal duniawi yang akan berlalu dan sementara; tetapi kepada hal-hal sorgawi yang bernilai kekal. Misalnya: ibadah, firman Tuhan, doa, persekutuan, pelayanan dan pekabaran Injil kepada mereka yang terhilang, dan perbuatan baik yang mendatangkan kemuliaan bagi Bapa di sorga (bacalah juga: Kolose 3:16-17; Ibrani 10:25; Markus 16:15; I Korintus 15:58; Matius 5:16). Permisi tanya, apa yang menjadi fokus dalam hidup Saudara selama ini? Carilah dahulu kerajaan dan kebenaran Allah, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu jangan kamu kuatir tentang hari esok atau apapun juga (Matius 6:33-34).
Write a comment: