Si Boneng yang sedang bermain dengan adiknya Buyung tiba-tiba berlari kepada ibunya dan berkata,”Bu, dari tadi si Buyung menangis terus, enggak mau berhenti”.
“Ini uang 1000 rupiah, kasihkan ke dia buat jajan. Bilangin jangan menangis lagi”, kata si ibu sambil menyerahkan selembar uang 1000 rupiah kepada Boneng.
“Percuma bu. Dia pasti enggak bakal mau diam”, sahut Boneng singkat dan menolak mengambil uang itu.
“Dasar anak nakal. Di mana sih dia sekarang?” Tanya ibu dengan nada kesal dan memasukkan kembali uang itu ke kantongnya.
“Tuh, dia ada di dalam sumur”, jawab Boneng sambil menunjuk ke arah sumur di halaman belakang.
Saudara, ini cuma cerita dari e-humor. Menangis adalah bagian dari hidup manusia. Bisa saja menangis itu karena terharu, kagum, kaget, atau gembira yang luar biasa. Tetapi menangis biasanya lebih banyak dikaitkan dengan kesedihan, kesusahan, atau derita. Ada yang menangis karena kehilangan harta, atau kehilangan orang yang dicintai. Ada pula yang menangis karena gagal sekolah, putus cinta, karena PHK, rugi dalam bisnis, karena sakit berat, ditimpa bencana alam, anak tidak tahu berbakti, suami atau istri tidak setia, atau mengalami penderitaan lainnya.
Bagaimana manusia menyelesaikan tangisan? Ibunya Buyung mengira dengan uang dia bisa menghentikan tangisan anaknya. Tapi perkiraannya salah. Tidak semua tangisan bisa diselesaikan dengan uang, kekayaan, harta warisan, atau materi yang sifatnya sementara. Sebab penghiburan yang sejati tidak datang dari materi, tetapi dari Tuhan yang menciptakan manusia menurut citraNya yang mulia dan kekal. Sebab itu, hanya dengan janji Firman Tuhan yang kekal manusia baru bisa menemukan jawaban sejati untuk tangisannya. Nabi Yesaya berkata,”Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!…engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan aka mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Dia mendengar teriakmu, Dia akan menjawab.” (Yesaya 30:18b-19).
Permisi tanya, bila saudara menangis, itu karena apa? Karena harta, manusia, atau derita yang berat? Jangan sedih! Datanglah kepada Tuhan Yesus dan berserulah kepadaNYA. Dia pasti akan mendengar doamu dan menolongmu. Sebab Dia baik dan kasihNYA akan membuat jiwamu lega, tenang, terhibur, kuat, dan penuh damai sejahtera (lihat: Matius 11:28-30).
Write a comment: