Sue Wong menikah dengan Lee Wong. Keduanya sama-sama keturunan Tionghoa dari Hongkong. Setelah beberapa tahun tidak memiliki anak, suatu hari Sue Wong hamil. Lee Wong senang sekali dan tidak sabar menanti kelahiran anak yang diidam-idamkan mereka.
Sembilan bulan kemudian, Sue Wong melahirkan anak pertamanya dengan selamat. Perawat menggendong si bayi dan memperlihatkannya kepada Tuan Lee Wong. Bayinya sehat, cakap, lucu, dan kekar, tapi kulitnya putih sekali, matanya bulet besar bewarna biru, dan rambutnya berwarna emas pirang, persis anak seorang bule . Lee Wong tampak kaget dan bingung sambil membelalakan matanya yang sipit.
“Selamat ya Tuan Wong,” kata sang perawat tersenyum lebar. “ Permisi Tanya, bayi ini akan dinamai siapa?” tanya si perawat sambil memandang kepada Lee Wong dan Sue Wong yang berbaring di ranjang.
Lee Wong yang masih kebingungan berkata dengan terbata-bata dan setengah berteriak,” Terus terang, dua orang Wong keturunan Tionghoa dari Asia tidak mungkin menghasilkan seorang bayi bule dari Barat!”
“Tapi kita perlu namanya. Namanya siapa dong?” sahut si perawat.
“Kalo begitu, namanya Sam Ting Wong!” teriak Lee Wong.
Saudara, cerita di atas hanya sebuah humor sindiran untuk imigran Asia yang bahasa Inggrisnya suka kepeleset. Mau bilang “something wrong’ jadi ‘samting wong’. Tapi, bila cerita di atas benar-benar terjadi, tentu ada sesuatu yang tidak benar, alias ‘something wrong’, bukan? Apakah bayinya tertukar? Atau ayah dari bayi itu bukan Lee Wong? Pasti Sam Ting Wong.
Demikian pula dengan hal rohani. Bila seorang Kristen benar-benar sudah ‘dilahirkan kembali’ oleh Roh Kudus dan Firman Tuhan di dalam Kristus. Seharusnya dia menjadi ‘ciptaan baru’ (Yohanes 3:3-6; 2 Korintus 5:17). Ciptaan baru bukan secara phisikal, tetapi secara spiritual. Memiliki hidup, karakter, dan perbuatan yang diubahkan menjadi seperti Kristus. Bila seorang Kristen tidak ada bedanya dengan hidup orang duniawi yang cenderung menikmati dosa dan melawan Firman Allah, itu namanya ‘something wrong’. Tujuan hidup orang Kristen adalah memuliakan Allah dalam setiap aspek hidupnya. Tuhan Yesus berkata, “Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermulikan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-ku.” (Yohanes 15:8). Permisi Tanya, sudahkah saudara menghasilkan buah bagi Kristus? Buah secara internal, yaitu buah Roh Kudus dengan 9 karakternya; juga buah secara eksternal, yaitu hidup yang bisa dinikami oleh banyak orang melalui perkataan dan perbuatan kasih yang nyata? Ingatlah, jangan menjadi Kristen samting wong!
Write a comment: