Ibu Centil memasuki usianya yang ke-55. Usai pesta ulang tahunnya yang meriah di sebuah restoran mewah, dia kena serangan jantung. Segera dia dilarikan ke rumah sakit. Ketika dibaringkan di atas meja operasi , tiba-tiba dia tidak sadarkan diri. Dalam kondisi menjelang ajalnya, rohnya sempat dibawa menuju ke pintu sorga. Di sana dia berkata kepada ,malaikat penjaga pintu,”Apakah waktu saya sudah tiba? Tolong mohon Tuhan perpanjang usia saya. Saya berjanji akan melayani perkerjaaanNya!”
“Sebentar ya? Saya cek dulu”, jawab si malaikat lalu memeriksa catatannya. “Oh, ternyata waktumu di dunia akan ditambah 40 tahun, 3 bulan, dan 5 hari”, lanjut si malaikat samibil mengacungkan jempolnya.
“Wouw…terima kasih!” sahut ibu Centil sambil tertawa centil.
Setelah selesai operasi, dia siuman dan beberapa hari kemudian, dia diijinkan pulang. Tetapi, dia memutuskan tetap tinggal di rumah sakit.
“Hohoho…saya tidak akan mati cepat. Masih ada waktu 40 tahun lebih. Saya harus menikmatinya secara maksimal”, bisiknya kepada dirinya sendiri. Lalu, di rumah sakit itu dia menjalani operasi plastic untuk menghaluskan wajahnya yang mulai keriput, menyedot lemak di bagian perutnya agar jadi langsing, memperbaiki buah dadanya agar jadi lebih indah, mengecangkan pahanya dan pinggulnya yang sudah kendor. Dia juga merapikan dan memutihkan giginya yang mulai menguning.
Setelah keluar dari rumah sakit, dia pergi ke salon untuk mengubah bentuk dan warna rambutnya, hingga penampilannya benar-benar menjadi lebih mudah 25 tahun. Satu minggu kemudian, ketika dia menyeberang jalan sehabis pulang ‘shopping black Friday’ seharian di mall, sebuah mobil ambulance menabraknya dan dia mati di tempat.
Tiba di pintu gerbang, bu Centil marah-marah kepada malaikat penjaga pintu,”Loh…..dua bulang lalu kau bilang aku dapat tembahan waktu 40 tahun lebih. Kenapa kau tidak selamatkan aku dari ambulance itu?”
“Maaf, Anda siapa? Saya tidak mengenali Anda!” jawab si malaikat.
Saudara, humor di atas mengingatkan kita agar tidak melupakan janti/nazar di hadapan Tuhan. Selain itu juga mengajak kita bertanya diri,” Bila Tuhan berikan panjang umur, hidup ini mau digunakan untuk apa?” Alkitab berkata,”Karena itu, saudara-saudaraku yang terkasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam perkerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.” (1 Korintus 15:58). Sebab itu, selagi ada kesempatan, layanilah Kristus, Tuhan yang sudah dahulu melayani kita dengan memberikan nyawaNya. Semoga hidup saudara berguna untuk KerajaanNya yang kekal.
Write a comment: