Hari Senin, 4 Agustus 2014, seluruh dunia khususnya Amerika terguncang kaget bercampur sedih dan bingung. Kenapa? Karena mendengar kabar bahwa bintang film kocak pemenang berbagai penghargaan, Robin Williams mati bunuh diri. Minggu malam, istrinya yang ketiga, Susan Schneider menuju ke kamar tidurnya pada jam 10:30 malam, dan Robin, suaminya tidur di kamar lain di rumah tinggal mereka di Paradise Cay, Tiburon, kota kecil dekat San Francisco, California.
Esok pagi, Susan meninggalkan rumah dan mengira suaminya masih tidur. Ternyata pembantu yang datang ke rumahnya pada Senin pukul 11:45 pagi menemukan Robin Williams telah mati. Dia menggantung dirinya di kamarnya. Di pergelangan tangan kirinya ada beberapa sayatan yang akut, diduga dari pisau kantong yang ditemukan dekat kejadian. Sang pembantu mengatakan bahwa tubuh Williams yang setengah telanjang itu telah dingin.
Sungguh sebuah kematian yang mengenaskan dan menyedihkan. Robin Williams yang masih berumur 63 tahun telah menyerah terhadap hidup ini, dan menghabisi hidupnya sendiri dengan sangat tragis. Robin, seorang actor terkenal ‘penghibur’ jutaan manusia di dunia ini, ternyata menderita depresi yang berat. Dia sendiri tidak mendapatkan penghiburan dan kekuatan dalam dirinya. Akhirnya terjerat kecanduan alcohol dan obat bius.
Memang dalamnya lautan bisa diduga, tetapi di dalam hati siapa tahu? Tiada manusia di dunia ini yang bisa mengerti, menyelami, menolong dan memulihkan hati yang sepi, terluka, dan putus harapan. Tiga istrinya dan tiga anaknya pun tidak dapat berbuat apa-apa. Memang hanya Tuhan Yesus saja yang sanggup memberikan damai sejahtera di tengah-tengah kegalauan, kekacauan, dan berbagai penderitaan di dunia ini. Yesus Kristus berkata,” Semuannya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16,33). Sayang sekali, tidak ada yang menceritakan kasih Kristus dan membagikan damai sejahteraNya kepada Robin Williams. Atau ada yang menceritakan kepadanya, namun dia tidak menerima? Tidak ada yang tahu. Kematian Robin jelas bukan hal yang patut diteladani.
Apakah hidup Suadara tidak ada damai sejahtera dan hampir putus asa? Ingatlah. Jangan ambil jalan pintas untuk bunuh diri. Datanglah kepada Kristus. Darahnya sanggup mengampuni segala kesalahanmu, dan kuasaNya sanggup memberimu damai sejahtera, sukacita, dan pemulihan yang sejati. Jangan hidup menyediri, bersekutulah dengan sesama saudara seiman yang dapat saling
mendoakan, menghibur, dan menguatkan dalam kasih Kristus.
Write a comment: