Suatu kali, ada seorang wanita yang menggendong seorang bayi, naik ke sebuah bis kota. Melihat wajah bayi itu, sang sopir nyeletuk, “Ihhh…seumur umur ini, belum pernah aku melihat bayi yang sejelek itu.”

Merasa terhina, wanita itu marah, dan dengan kasar melemparkan uang logamnya ke dalam kotak karcis, lalu ia duduk di kursi paling belakang. Seorang pria yang duduk di sebelahnya, dapat melihat kekesalan hati si wanita itu. Lalu dia menanyakan apa persoalannya.
“Sopir bis menghinaku dan mengejek anakku”, omel si wanita itu.
Pria yang simpati itu lalu berkata tenang, “Seharusnya dia tidak boleh berkata seperti itu. Sopir bis kan pelayan masyarakat, jadi ia tidak boleh menghina penumpang yang dilayaninya, siapa pun dia.”

“Waah, benar juga pendapat bapak”, sahut wanita itu. “Aku akan katakan hal itu sekarang juga kepadanya!” Wajahnya mulai cerah ceria.
“Ide yang bagus”, jawab bapak itu sambil tersenyum. “Mari, biar kugendong sebentar monyetmu itu!” kata si bapak menahan ketawanya.
“Kurang ajar!” teriak si wanita sambil meninju wajah si bapak.

Cerita humor ini ingin menggambarkan kepada kita bahwa di dunia ini ada banyak manusia yang munafik. Apa yang dikatakannya berbeda dengan apa yang dilakukannya. Penuh kepalsuan, dusta, pura-pura, agenda tersembunyi yang jahat, kepentingan diri, dan berbagai kebusukan yang dipoles. Ibarat racun dilapisi madu, atau kotoran dibalut kertas kado.
Berbeda dengan Allah Pencipta yang Maha Kuasa, Maha Kasih, dan Maha Hadir. Dia adalah Allah yang setia, tiada dusta, tiada salah, tiada kepalsuan. Melalui pribadi Yesus Kristus, Allah menggenapkan janjiNya kepada manusia berdosa. Kristus diutus menjadi jalan penebusan dosa, dan jaminan hidup kekal, yang bisa diperoleh oleh manusia melalui iman dan anugrah (lihat: Galatia 4:4; Roma 3:23-25; Yohanes 3:16; Efesus 2:8-9). Melalui Salib Kristus manusia diselamatkan dari hukuman dosa, dan melalui Kebangkitan Kristus, manusia mendapat garansi hidup yang kekal.
Puji Tuhan! Kristus bukan saja menjadi satu-satunya Juru Selamat kita, tetapi Dia juga menjadi Pemelihara dan Penolong kita yang setia. Perhatikan janji FirmanNya, “Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” (Yesaya 46:4). Sebab itu, tidak perlu Anda kuatir dalam perjalanan hidup di dunia ini. Dia bukan menggendong Anda sebentar, tetapi selamanya. Dia tidak munafik, tetapi setia menjadi Pemelihara dan Penolong dalam pergumulanmu, seberat apa pun!

Write a comment:

*

Your email address will not be published.