Teman saya mengirimkan humor yang kreatif. Katanya, pak Tole membeli sebuah robot yang canggih, yang pintar mendeteksi kebohongan. Dia sangat senang dan tidak sabar ingin menguji kehebatan si robot anti pembohong itu. Malam itu, si Doel, anaknya, pulang jam 12 tengah malam. Pak Tole dan robotnya sudah menunggu di ruang tamu.

Begitu anaknya masuk, pak Tole langsung bertanya kepada anaknya, “Kamu dari mana nak, pulang larut begitu?”

“Ada studi kelompok, ayah”, jawab si Doel singkat.

Tiba-tiba “Plaak!”, si robot langsung menampar pipi sang anak.

“Jangan bohong nak! Robot ini akan menampar pipimu setiap kali kamu bohong. Ayo, jawab yang benar, kau dari mana?” senggak pak Tole.

“Nonton di rumah teman”, jawab si Doel sambil meraba pipinya.

“Film apa?” tanya pak Tole sambil mengangkat alisnya.

“Film detektif, ayah!” jawab si Doel berhati-hati.

“Plaaak!” kontan sang robot sekali lagi menampar pipi si anak.

“Ayo, yang jujur… kau nonton film apa?” bentak pak Tole.

“Aku nonton film porno, ayah!” jawab anaknya gemetaran.

“Ha…dasar kamu..! Kamu tahu, waktu ayahmu seumuran kamu, ayah belum pernah nonton film porno!” kata pak Tole bangga.

“Plaaak!” sekarang giliran si ayah kena tampar oleh sang robot.

Mendengar suara ribut-ribut di ruang tamu, istri pak Tole keluar dari kamarnya. Ketika ia melihat wajah anaknya merah lebam habis kena tampar si robot, bu Tole berkata kepada suaminya dengan nada tinggi, “Mas, jangan keterlaluan gitu dong! Biarpun nakal, dia kan anak kamu!”

Tiba-tiba, “Plaaak!” kali ini bu Tole yang kena tampar si robot.

Saudara, memang dosa itu bersifat universal. Semua manusia adalah orang berdosa, dan melanggar standard dan kekudusan Allah, dan upahnya adalah kematian kekal (lihat: Roma 3:10-12, 23; 6:23). Manusia berusaha untuk menyelesaikan dosanya, tapi hasilnya sia-sia (Efesus 2:8-9). Hanya ada satu jalan, yaitu dengan Penggantian (Substitusi), yang dilakukan oleh Allah sendiri. Sebab itu Kristus rela inkarnasi ke dunia ini, untuk menyelamatkan manusia berdosa. Rasul Petrus menuliskan, “Ia sendiri [Yesus Kristus] telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.” (1 Petrus 2:24). Barang siapa yang menerima Kristus, dia akan dibebaskan dari hukuman dosa, hidup dalam kebenaran, dan mendapatkan jaminan hidup kekal (Yohanes 1:12; 3:16). Inilah kemerdekaan yang sejati (Yohanes 8:34-36).

Write a comment:

*

Your email address will not be published.