Kata orang, perbandingan antara penjara dan pekerjaan itu tipis sekali. Bahkan, bisa jadi, penjara itu jauh ‘lebih baik’ daripada pekerjaan Anda (?) Cobalah perhatikan catatan humoris di bawah ini:

Di penjara, Anda menghabiskan banyak waktu di sel 10×10 kaki. Di pekerjaan, waktu dihabiskan di kotak kubikal 6×6 kaki.

Di penjara, Anda dapat makan 3x sehari dan dibayar secara penuh. Di pekerjaan, hanya istirahat satu kali makan siang, dan bayar sendiri.

Di penjara, bila ada prestasi yang baik, dapat tambahan waktu istirahat. Di pekerjaan, bila prestasi baik, pekerjaan Anda ditambah.

Di penjara, ada pengawal yang membuka dan menutup pintu untuk Anda. Di pekerjaan, Anda harus buka dan tutup pintu sendiri.

Di penjara, Anda dapat nonton TV dan main games. Di pekerjaan, Anda dapat dipecat bila nonton TV atau main games.

Di penjara, Anda mendapatkan toilet secara pribadi. Di pekerjaan, Anda berbagi dengan mereka yang suka mengotori tempat duduk toilet.

Di penjara, Anda boleh dikunjungi oleh keluarga dan teman. Di pekerjaan, Anda dilarang berbicara dengan keluarga dan teman.

Di penjara, semua pengeluaran ditanggung oleh pembayar pajak, dan Anda tidak perlu bayar pajak. Di pekerjaan, semua pengeluaran harus ditanggung sendiri. Dan, Anda harus bekerja dan gajinya dipotong pajak untuk membayar mereka yang ada di dalam penjara.

Di penjara, Anda harus berhadapan dengan pengawas yang ‘kejam’. Di pekerjaan, pengawas Anda disebut dengan ‘manager’.

Humor di atas ada benarnya. Memang sebuah pekerjaan bila tidak dijalani dengan motivasi dan tujuan yang benar, akan menjadi seperti penjara – terbelenggu, stress, frustrasi, jenuh, tak ada kenikmatan. Alkitab berkata bahwa tujuan orang Kristen dalam melakukan segala sesuatu, termasuk dalam bekerja adalah untuk memuliakan Bapa di sorga (lihat: 1 Korintus 10:31). Dan, motivasi yang benar dalam mengerjakan segala sesuatu adalah cinta kasih yang sudah kita terima dari Tuhan Yesus (lihat: 1 Korintus 16:14). Rasul Paulus menasihati jemaat di Kolose demikian, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” (Kolose 3:23).

Permisi tanya, selama ini bagaimana Anda menjalani berbagai aspek hidup Anda, khususnya pekerjaan? Apakah Anda merasa seperti belenggu di penjara? Atau Anda bisa menikmati dengan hati yang penuh sukacita, kenikmatan, dan mengucap syukur? Yakinlah, bila Anda belajar fokus kepada Kristus dan FirmanNya, pasti Dia akan memberkatimu.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.