Menjelang Final Piala Dunia sepak bola pada 13 Juli 2014, teman saya, Danny Wurangian membagikan artikel ini. Deman Piala Dunia di Brazil masih belum turun juga walaupun tuan rumah kalah telak 1-7 dari tim Jerman. Malah semakin meninggi karena tuan rumah dipermalukan. Acara tiap 4 tahun ini memakan biaya miliaran dolar Amerika, dan menyita perhatian warga dunia sehingga ada iklan dari ESPN yang berbunyi “ Setiap empat tahun, Piala Dunia memiliki satu zona waktu”. Ada 32 tim/Negara yang bertanding dalam waktu sebulan untuk memperebutkan piala dunia dan total hadiah ratusan juta dolar Amerika. Para pendukung dan penggemar rela merogoh kocek, mengambil cuti. Melakukan perjalanan panjang dan apa saja agar bisa hadir atau menonton siaran di TV.

Selain Piala Dunia di Brazil, saat ini ada “Piala Kekuasaan” yang sedang di perebutkan di negeri kita tercinta Indonesia dimana 2 pasang Capres dan Cawapres saat ini tegang menantikan hasil resmi pemungutan suara setelah pencalonan, koalisi, kampanye dan debat yang melelahkan yang padat sumber daya, modal, janji, pencitraan, polling dan kontroversi.

Di Amerika juga tidak ketinggalan ada Piala Legacy (warisan/nama baik) yang coba diraih oleh Presiden Obama, ketika menyelesaikan periode kedua dari masa jabatannya di tengah-tengah kondisi yang semakin terpolarisasi antara kedua partai utama (Demokrat dan Republik). Sangat disayangkan ternyata ada juga “Piala Legalisasi” yang diperjuangkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk melegalisir antara lain: pernikahan sejenis dan, baru-baru ini, konsumsi ganja (dengan alasan untuk obat).

Ada kemungkinan besar saat ini kita juga sedang bertarung untuk “Piala” kita masing-masing, apakah itu Piala Pengakuan, Piala Masa Depan, Piala Cita-cita, Piala Keluarga, Piala Relasi, Piala Organisasi, Piala Usaha, Piala Finansial, Piala Pekerjaan, Piala Pendidikan dan lain-lainnya. Apapun Piala Saudara, janganlah lupa terus berdoa agar Tuhan Yesus senantiasa memberikan hikmat, kekuatan dan kemampuan untuk membagikan Piala Keselamatan (Kabar Baik/Anugrah keselamatan dalam Yesus Kristus) kepada orang lain yang belum diselamatkan melalui cinta kasih, perkataan, penguasaan diri, teladan, pengorbanan, kehidupan dan pelayanan Injil yang menceritakan Salib dan Kebangkitan Kristus secara historis dan Alkitabiah. Pemazmur berkata,”Bagaimana akan kubalas kepada TUHAN segala kebaikanNya kepadaku? Aku akan mengangkat piala keselamatan dan akan menyerukan nama TUHAN.” (Mazmur 116:12-13). Kiranya kasih dan kebaikan yang Saudara terima dari Kristus memotivasikan Saudara untuk lebih giat membagikan Piala Keselamatan itu kepada banyak orang. Amin?

Write a comment:

*

Your email address will not be published.