Salah satu teman baik saya mengirimkan humor tentang seorang suami yang merayu istrinya. Di bawah ini pecakapannya.

“Kamu itu ABCD loh sayang”, kata si suami dengan tersenyum.

“Apa itu ABCD?” tanya si istri keheranan.

“Asyik, Baik, Cute, dan De Best lah!” puji sang suami.

“Terima kasih!” sahut istrinya juga ikut tersenyum senang.

“Kau juga EFGH”, kata si suami selanjutnya.

“Apa lagi itu, cayang? Tanya si istri manja.

“Elegant, Famous, Good Person, Hebat pokoknya!”

“Wouw…thanks a lot sayang! Kau memang suami yang pintar merayu”, sahut istrinya dengan wajah yang mulai merah merona.

“Tapi juga IJKL”, kata suaminya sambil tertawa merekah.

“Hmmm….apa pula itu IJKL sayangku…” tanya si istri dengan suara yang lebih manja sambil menantikan jawaban dengan penasaran.

“IJKL artinya I’m Just Kidding Looohhh!” jawab suaminya sambil tertawa terbahak-bahak dengan nada ngeledek.

“Kurang asaaammm! Awas loh ya?” kata si istri sambil mencoba memukul si suami dengan sendok yang ada di tangannya. Sang suami melarian diri menghidar dari kejaran si istri.

Cerita humor ini menggambarkan suami yang mencoba focus kepada istrinya dengan berbagai rayuan, namun sebagai candaan saja. Pujian dan rayuaannya tidak serius dan tidak tulus. Firman Tuhan dalam Alkitab mengingatkan kita agar serius dan tulus dalam memuji dan menyembah Allah yang kita kenal melalui Yesus Kristus. Kenapa? Karena Kristus terlebih dahulu mengasihi kita dengan rela mengorbankan diriNya di atas kayu salib, demi menanggung hukuman dosa kita (lihat: 1 Petrus 2:24; 1 Yohanes 4:10). Sebab itu Tuhan Yesus Kristus berkata,” Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimy. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” (Matius 22:37-39). Dan, pemazmur raja Daud mengingatkan kita untuk senantiasa memuji Tuhan dengan segenap hati dan segenap bathin, dan janganlah melupakan segala kebaikanNya (Mazmur 103:1-2). Apakah hidup saudara sudah memancarkan kasih dan kebaikan Tuhan secara nyata bagi orang lain? Belum? atau Sulit? Rahasianya cuma satu: Fokus kepada Kristus, maka kasih dan kebaikanNya akan dipantulkan lewat hidup saudara! Iya.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.