Masyarakat Indonesia dikagetkan oleh berita meninggalnya salah satu penyanyi grup vocal Trio Libels, Yanni Rusiana Djunaedi, atau lebih dikenal dengan nama “Yanni Libels”. Menurut berita, Yanni ambruk ketika dia keluar dari toilet Terminal 1 Bandar Udara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada hari Rabu, 25 Maret 2015. Menurut visum dia kena serangan jantung. Sehari sebelumnya, Yanni yang baru berusia 51 tahun itu, sempat menuliskan renungan pemikirannya di akun Facebook.

“Ini bukan nasehat, saya pikir…saya pikir…,” tulis Yanni.

“Saya pikir, hidup itu harus banyak meminta ~ ternyata harus banyak member.”

“Saya pikir, sayalah orang yang paling hebat ~ ternyata ada langit di atas langit.”

“Saya pikir, kegagalan itu final ~ ternyata hanya sukses yang tertunda.”

“Saya pikir, sukses itu harus kerja keras ~ ternyata kerja cerdas.”

“Saya pikir, kunci surge ada di langit ~ ternyata ada di hatiku.”

“Saya pikir, Tuhan selalu mengabulkan setiap permintaan ~ ternyata Tuhan hanya memberikan yang kita perlukan.”

“Saya pikir, mahkluk yang palin bisa bertahan hidup adalah yang paling pintar, atau yang paling kuat ~ ternyata yang paling cepat merespon perubahan.”

“Saya pikir, keberhasilan itu karena turunan ~ ternyata karena ketekunan.”

“Saya pikir, kecantikan luar yang paling menarik ~ ternyata inner beauty yang lebih menawan.”

“Saya pikir, kebahagian itu ketika menengok ke atas ~ ternyata ketika melihat ke bawah.”

“Saya pikir, usia manusia itu diukur dari bulan & tahun ~ ternyata dihitung dari apa yang telah dilakukannya kepada orang lain.”

“Saya pikir, yang paling berharga itu uang & kekuasaan-emas-permata ~ ternyata BUKAN juga… yang paling Penting dan Paling mahal itu KESEHATAN dan NAMA BAIK.”

Sayang sekali, Yanni tidak sempat memeriksakan kesehatannya, walaupun terus menerus sudah dinasehati oleh Ronny Sianturi, salah satu personil dari Trio Libels. Sebenarnya, yang paling penting dalam hidup ini adalah menerima anugrah dan kasih Allah melalui Yesus Kristus (lihat: Yohanes 1:12; 3:16). Sebab semua yang di dunia ini akan berlalu, hanya hubungan pribadi dengan Kristus yang akan diperhitungkan di alam baka. Kunci sorga ada di tangan Kristus yang sudah bangkit dari kematian. Dia berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa (di Sorga), kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6). HANYA melalui Nama Yesus Kristus, manusia berdosa dapat diselamatkan (lihat: Kisah 4:12). Semoga di detik-detik akhir hidup Yanni, dia sempat memanggil nama Yesus Kristus, Sang Juruselamat yang memberikan keselamatan sejati. Walahualam! Selamat jalan Yanni Libels!

Write a comment:

*

Your email address will not be published.