Suatu pagi, Nonik pergi ke kali di belakang rumahnya hendak mencuci pakaian. Sebelum mulai mencuci, dilihatnya seekor ikan terjepit diantara batu-batuan, mengelepar-gelepar ingin menyelamatkan diri.

Ketika Nonik menghampirinya, tiba-tiba si ikan berkata, “Aku ikan ajaib jelmaan malaikat. Bila kau menolongku, aku akan mengabulkan tiga permintaanmu. Tapi ingat, apa yang kau minta akan membuat suamimu mendapatkannya sepuluh kali lipat”.

Nonik senang sekali, dan segera dia menolong ikan itu. Lalu, Nonik meminta agar wajahnya diubah menjadi cantik seperti Putri Salju.

“Tapi, suamimu akan 10 kali lipat lebih cakap dari kau. Dia akan menjadi pria yang paling tampan di dunia ini”, kata si ikan mengingatkan.

“Enggak masalah”, jawab Nonik singkat.

Abrakadabra! Tiba-tiba wajah Nonik berubah menjadi cantik sekali. Dia bercermin di permukaan air yang jernih, sambil mengelus kulit wajahnya yang halus dengan rasa senang dan kagum terpukau.

“Permintaan kedua?” tanya si ikan menyentak keheningan.

“Oh, permintaan kedua. Aku ingin menjadi orang yang kaya raya”.

“Tapi, suamimu akan 10 kali lebih kaya dari kau”, sahut si ikan.

“Enggak masalah”, jawab si Nonik tersenyum lebar. “Kekayaannya kan juga adalah kekayaanku. Miliknya adalah milikku”, katanya dalam hati.

Abrakadabra! Jadilah Nonik seorang milyarder yang kaya raya. Pakaiannya berubah menjadi indah dan mewah. Ditambah dengan perhiasan kalung, anting-anting, cincin, dan gelang berlian yang berkilau gemerlapan.

“Baik, sekarang permintaan ketiga?” tanya si ikan ajaib itu.

“Hmm … permintaan ketiga … aku ingin mendapatkan serangan jantung yang ringan”, kata Nonik sambil tertawa dengan nada kemenangan.

Saudara, cerita humor ini menimbulkan dua reaksi. Yang antipati berkata, “Gila betul si Nonik itu! Dia mau suaminya mati kena serangan jantung 10 kali lipat dari dia”. Yang simpati berkata, “Iya, habis suaminya memang brengsek dan jahat! Nonik dimadu, diperbudak, disakiti, dan ditelantarkan”. Dunia ini memang mengajarkan ‘mata ganti mata dan gigi ganti gigi’. Baik balas baik. Jahat balas jahat. Ada juga yang baik balas jahat. Tetapi Firman Tuhan mengajarkan kita agar membalas kejahatan dengan kebaikan (lihat: Matius 5:38-48). Allah yang baik meminta kita hidup sesuai dengan kebaikanNya yang sudah kita terima melalui cinta kasih Kristus. “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah.” (Galatia 6:9). Marilah kita berlomba-lomba berbuat baik demi memuliakan Bapa di sorga.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.