Suatu kali, seorang guru Sekolah Minggu masuk ke kelas dan memberikan kuis ayat Alkitab kepada anak-anak yang sudah duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.

“Siapa yang bisa menyebutkan ayat Alkitab yang cocok untuk pembaptisan?” tanya sang guru dengan wajah tersenyum.

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Markus 16:15” jawab Tono mantap.

“Bagus sekali. Nah, bagaimana kalau ayat yang cocok untuk pengampunan?” tanya sang guru selanjutnya.

“Jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di surga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu. Matius 6:14-15”, jawab Tini dengan suara nyaring.

“Wah, ternyata kalian pintar-pintar. Coba sekarang, sebutkan ayat yang cocok untuk perkawinan!” kata sang guru tersenyum dengan bangga.

Rupanya kali ini tidak ada yang tahu. Semua diam dan saling menunggu. Sesaat kemudian, Mona mengangkat tangan dengan malu-malu. Dengan suara yang lembut dia berkata, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat!”

 

Saudara, cerita humor yang dikirimkan oleh e-ketawa ini memang hanyalah sebuah ilustrasi saja. Tetapi melaluinya kita bisa memetik pelajaran rohani. Bahwa Firman Tuhan itu bukan saja perlu dimengerti dengan otak kita, tetapi juga perlu diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari. Barulah hidup kita dapat menjadi kesaksian yang indah dan baik untuk kemuliaan Tuhan, dan untuk menjadi berkat kebaikan bagi banyak orang.

Tuhan Yesus mengajarkan bahwa tanda dari seorang muridNya yang sejati adalah bila dalam hidup ini kita menghasilkan buah yang memuliakan Bapa di sorga. Rasul Yohanes mencatat perkataan Tuhan Yesus  demikian, Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (Yohanes 15:7-8). Perhatikan bahwa kunci utama dari hidup yang berbuah adalah tinggal di dalam Kristus dan di dalam FirmanNya. Artinya hidup yang berpusat kepada Pribadi Kristus, dan dengan bersandar kepada kekuatanNya, berusaha melakukan Firman Tuhan secara konkret. Apakah Saudara ingin mengalami jawaban doa dari Tuhan dengan mujizatNya yang nyata? Bila iya, Fokuskanlah hidupmu kepada Kristus, dan taatilah FirmanNya dengan setia!

 

 

 

Write a comment:

*

Your email address will not be published.