Seorang ibu yang tinggal di California, yang usianya sudah cukup lanjut, suatu kali mendatangi pendetanya. Dia mengajukan dua permintaan kepada pak pendetanya bila dia meninggalkan dunia ini nanti. Pertama, agar pendetanya menjadi saksi ketika anak-anaknya berbagi warisan hartanya sesuai dengan surat wasiatnya; dan memastikan anak-anaknya tidak ribut.

Kedua, dia memohon pendetanya agar menolongnya mengaturkan upacara perkabungannya. Antara lain: peti mati yang dipesan, lagu pujian yang dinyanyikan, yang main piano, yang bernyanyi solis, lagu paduan suara, ayat Firman Tuhan yang dibacakan, dan lain-lain dalam seluruh upacara perkabungannya. Lalu dia juga memohon agar jenazahnya dikremasi saja, dan abunya diminta untuk ditaburkan di Super-Market Walmart.

Mendengar permintaan terakhir itu, sang pendeta kaget dan berkata spontan, “Walmart? Kenapa ditaburkan di Walmart?” tanya pak pendeta dengan nada penasaran sambil tersenyum simpul.

“Iya, pak pendeta”, jawab si Ibu. “Dengan demikian saya tahu pasti bahwa ketiga anak perempuan saya akan mengunjungi saya seminggu dua kali”, kata si Ibu selanjutnya dengan wajah berseri dan meyakinkan.

Saudara, ini hanyalah cerita humor saja. Tetapi ada pelajaran yang bisa kita petik bersama. Bahwa seorang ibu, khususnya yang sudah lanjut usia, sangat merindukan bertemu dengan anak-anaknya. Seringkali ketika anak-anak sudah dewasa dan meninggalkan rumah: entah sekolah, bekerja, atau berkeluarga, orang tuanya cenderung dilupakan. Bisa disengaja, ataupun tidak. Biasanya alasannya karena sibuknya bekerja dan aktivitas lainnya. Alkitab mengajarkan kita agar tidak melupakan cinta kasih dan kebaikan mama yang sudah banyak berjasa dan berkorban bagi anak-anaknya. Rasul Paulus menuliskan janji berkat dari Tuhan, “Hormatilah ayahmu dan ibumu – ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.” (Efesus 6:2-3).

Berkat Tuhan sungguh besar bagi anak-anak yang tahu mengasihi, memelihara, mencukupkan kebutuhan, dan mengunjungi orang tuanya secara teratur. Permisi tanya, berapa banyak waktu dan perhatian yang Saudara berikan untuk orang tuamu selama ini? Khususnya ibumu yang sudah senior? Apakah cuma sekali setahun ketika merayakan Mother’s Day? Kiranya Firman Tuhan di atas mengingatkan dan menggugah Saudara untuk lebih mengasihi mamamu, ketika dia masih hidup di dunia ini. Bila dia belum beriman, ceritakanlah Injil kepadanya, dan bawa dia mengenal Kristus sebagai Juruselamatnya. Untuk semua mama: “Happy Mother’s Day! Dan Bapa di sorga memberkati dengan kesehatan, sukacita, dan damai sejahtera.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.