Suatu kali ada seorang turis dari kota yang melewati sebuah desa. Karena tidak hati-hati, mobil yang dikendarainya terperosok ke dalam lubang berlumpur. Sudah diusahakan dengan berbagai cara tetapi mobilnya tetap tidak bisa bergerak ke luar dari lubang lumpur itu.

Untunglah ada seorang petani lokal yang melihatnya, dan dia segera datang untuk menolong. Dia membawa seekor kuda besar kepunyaannya yang diberi nama Blakie. Sang petani mengikatkan tali penarik ke tubuh Blakie dan menghubungkannya ke mobil yang mogok itu. Lalu, pak petani berteriak dengan suara keras, “Tarik Bownie, tarik yang kuat!”  Si Blakie tidak bergerak sama sekali.

Lalu si petani beteriak lagi dengan suara keras, “Tarik Coco, tarik yang kuat, hayo!” Si Blakie tetap tidak menanggapi. Dia diam saja.

Sekali lagi, pak tani memberikan aba-aba, “Tarik Dolly, tarik yang kuat!” Tidak terjadi apa-apa. Blakie tenang-tenang saja.

Kemudian pak petani berkata dengan suara yang tenang dan mantap, “Tarik Blakie, tarik yang kuat!” Dan, si Blakie dengan mudah berhasil menarik mobil mogok itu keluar dari lubang lumpur yang dalam.

Sang turis sangat berterima kasih kepada pak petani. Tetapi dia masih penasaran dan bertanya, “Pak petani yang baik hati, tadi kenapa bapak memanggil nama kuda bapak tiga kali dengan nama yang salah?”

Sambil tersenyum pak petani menjawab, “O, si Blakie itu matanya buta, dan kalau dia mengira bahwa hanya dia sendiri yang menarik, pastilah dia tidak mau melakukannya!”

Saudara, ilustrasi ini tidak bermaksud mengajar kita mengikuti cara si petani yang cerdik tetapi tidak jujur. Dia membohongi kudanya Blakie yang buta itu supaya tetap kuat dan setia dalam tugasnya. Dalam perjalanan hidup di dunia ini tentu kita menghadapi berbagai tantangan, cobaan dan kesulitan. Firman Tuhan mengingatkan kita bahwa kita tidak sendirian. Tuhan menyediakan kita banyak saudara seiman dalam persekutuan untuk saling mendoakan dan menguatkan. Tuhan juga memberikan kita Alkitab, Firman Allah yang berguna sebagai ‘senjata’ untuk mengalahkan berbagai cobaan.          Selain itu, Tuhan juga berjanji, “Dan, ketahuilah, Aku akan menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu menyertai engkau ke mana pun engkau pergi.” (Matius 28:20b; Yosua 1:9). Janji Tuhan tidak dusta dan tidak pernah gagal. Sebab itu, tetaplah kuat dan setia.

 

 

 

Write a comment:

*

Your email address will not be published.