Suatu sore, Subirman pulang ke rumah setelah seharian bekerja sebagai kuli bangunan. Tubuhnya lelah dan berbau. Segera dia menjatuhkan badannya yang gemuk besar di sofa yang sudah reok. Tangannya meraih ’remote control’ dan menyalakan TV. Lalu dengan suara yang keras dia berteriak, ”Iyem, ambilkan saya sebotol bir sebelum acaranya mulai!”
               Tumiyem, istrinya, menghela nafasnya dalam-dalam. Diambilnya sebotol bir dan dibawakannya untuk suaminya yang sedang menonton.
               Kira-kira lima belas menit kemudian, Subirman berteriak lagi, ”Iyem, ambilkan saya sebotol bir lagi sebelum acaranya mulai!”
               Tumiyem tampak kesal. Sambil menghentakkan kakinya, dia mengambil sebotol bir dan meletakkannya dengan kasar di depan suaminya.
               Hanya beberapa menit Subirman menenggak habis bir itu. Lalu dia berteriak lagi dengan suara yang lebih keras, ”Iyem, cepat! Ambilkan saya sebotol bir lagi, acaranya segera akan mulai!”
               Tumiyem naik pitam. Wajahnya merah padam dan dia berteriak lebih keras dari suaminya, ”Hei birman, inikah yang akan kau lakukan malam ini? Hanya duduk dan minum bir sambil nonton TV?” Sambil memegang centong sayur, Tumiyem mendatangi suaminya dan melanjutkan amarahnya, ”Suami tidak tahu diri. Pemalas, pemabuk. Gaji cuma sedikit, masih gila minum. Dasar setan bir!”
               Subirman hanya menghela nafas dan berkata lemah sambi tersenyum kecut, ”Nah, acaranya sudah mulai!”
               Saudara, ini hanyalah cerita humor. Tetapi secara fakta, di dunia ini ada banyak pria atau wanita yang terikat dengan minuman keras, alias alkoholik. Tidak heran kalau Tumiyem memaki suaminya ’setan bir’. Ada juga manusia di dunia ini yang terikat dengan berbagai belenggu lainnya. Misalnya: obat bius, perjudian, pelacuran, kepercayaan tahayul, mistis, okultis, dan lain sebagainya. Sebenarnya, ada banyak hal yang bisa dipakai oleh si jahat untuk menggoda dan mengikat manusia. Akibatnya secara sadar atau tidak, hal tersebut telah menjadi ”berhala” yang disembah dan dipuja manusia, atau menjadi ”raja” yang berkuasa atas hidupnya. Entahkah kekayaan, pangkat, jabatan, ketenaran, popularitas, sex, dan keduniawian lainnya. Permisi tanya, apa atau siapa yang menjadi ”berhala” atau ”raja” yang menguasai, mengikat, dan mengendalikan hidupmu? Rasul Yohanes mengajarkan kita agar menjadikan Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Raja. Karena Dialah yang akan membuat hidup kita berhasil dan menang (Wahyu 17:14). Firman Tuhan berkata, ”Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala!” (I Yohanes 5:21). Jadilah pelaku Firman Tuhan!

 

 

Write a comment:

*

Your email address will not be published.