Cerita humor ini dikirimkan oleh salah seorang teman dari Jakarta. Katanya suatu kali, di Bandara Soekarno-Hatta, ada seorang turis Jepang yang naik taxi menuju ke kota. Kebetulan hari libur, jadi jalan tol lancar. Tiba-tiba ada sebuah mobil Honda menyalip taxinya. Melihat itu si Jepang tersenyum dan berkata, ”Look, that is Honda. Very fast. Made in Japan!”
               Pak Sopir mengangguk setuju. Dia memaklumi kebanggaan si Jepang. Tak lama kemudian, ada sebuah mobil Toyota menyalip taxi itu dengan kecepatan tinggi. Si Jepang tertawa bangga dan berkata setengah teriak, ”Look, that is Toyota. Very Fast. Made in Japan!”
               Pak Sopir masih mengiyakan, dan mencoba mengerti kebanggaan si Jepang. Beberapa detik kemudian, sebuah mobil Mitsubishi menyalib lagi taxi itu dengan super kencang dan suara knalpot keras. Si Jepang tertawa terbahak-bahak dan berteriak keras, ”Hei, look. That is Mitsubishi. Very very fast. Made in Japan! I love Japan!”  Kemudian sambil menepuk bahu si sopir, si Jepang bertanya, ”Hei, apa yang Indonesia bisa bikin?”
               Pak Sopir terdiam. Hatinya dongkol, tetapi berusaha sabar dan tidak menanggapi kesombongan si Jepang. Lalu, diam-diam dia menekan sebuah tombol, dan ketika taxi tiba di hotel, si Jepang kaget sekali melihat argo taxinya. ”Hah? Dari bandara ke sini Rp.800.000?”, teriak si Jepang.
               Sambil tertawa penuh kemenangan, pak Sopir menunjukkan jarinya ke argo dan berteriak keras, ”Hei, Look. That is Argometer. Made in Indonesia! Very very fast. I love Indonesia! Hahaha!”
               Memang secara natural, setiap manusia ingin menunjukkan bahwa dirinya adalah yang paling hebat, paling wahh, dan nomor satu dibandingkan dengan orang lain. Sifat angkuh inilah yang melahirkan sikap, perkataan, dan perbuatan yang suka menghina, meremehkan, menjatuhkan, merusak, dan menghancurkan orang lain. Alkitab mengajarkan bahwa kita yang telah menerima kemurahan Allah, yaitu pengampunan dosa melalui pengorbanan Yesus Kristus, hendaklah meninggalkan sifat keangkuhan itu. Dan, berusaha menjalani hidup yang berkenan kepada Allah, yaitu hidup yang kudus, baik dan benar agar menjadi berkat bagi orang lain (lihat: Roma 12:1, 1 Korintus 10:31; Kolose 3:17). Rasul Paulus dengan tegas menuliskan Firman Tuhan, ”Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah dalam pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” (Roma 12:2).  Sebab itu, buanglah sifat keangkuhan, dan belajarlah memberikan kemurahan kepada sesamamu manusia seperti Tuhan Yesus Kristus sudah bermurah hati kepada Saudara! Amin?
Write a comment:

*

Your email address will not be published.