Konon, ada seekor anak kerang yang sedang mencari makanan. Dia membuka rumah penutup badannya. Buka tutup, buka tutup, demikian seterusnya. Suatu hari , ketika dia membuka cangkah rumahnya, ada sebutir pasir yang masuk ke dalam rumahnya. Karena merasa sakit, dia menangis dan berteriak-teriak memanggil mamanya.

“Mama, mama, ada sebutir pasir masuk ke dalam badanku. Sakit ma! Sakit ma!”, teriak si anak kerang sambil mengalirkan air matanya.

“Sabar yah nak, jangan sedih. Kau harus tahan sebab suatu hari akan mendatangkan kebaikan bagimu”, sahut sang mama menghiburnya.

Sang anak mendengarkan nasihat mamanya. Dia menangis, tetapi air matanya dan air liurnya ternyata bermanfaat untuk membungkus pasir yang menyakiti tubuhnya. Demikianlah semakin hari sakitnya semakin berangsur berkurang, dan akhirnya membaik dan tidak sakit lagi.

Beberapa waktu kemudian, kerang-kerang yang di peternakan itu dipanen. Keran yang ada pasinya dipisahkan dari kerang-kerang yang tidak ada pasinya. Kerang yang tidak berpasir dijual secara obral di pasar pinggir jalan. Kemudian dijual lagi di warung makan menjari kerang rebus. Sedangkan kerang yang berpasir akan dijual ribuan kali mahalnya. Kenapa? Karena butiran pasir yang berbalut air mata dan air liur itu sudah berubaj menjari batu mutiara yang indah dan mahal harganya.

Bila kita tidak pernah menghadapi kesulitan, tantangan, dan penderitaan, kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual rumah di pinggir jalan. Tetapi, bila kita tabah, kuat, dan mampu bertahan dalam menghadapi berbagai persoalan berat, kita akan menjadi seperti kerang mutiara yang indah dan amat berharga nilainya. Kita akan menjadi orang yang berhasil dan terhormat, dan ditempatkan di tempat yang terhormat pula. Rasul Paulus menuliskan Firman Tuhan demikian,” Kita tahu sekarang, bahwa, Allah turut berkerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). ‘Allah turut bekerja’ berarti Dia menambahkan kasihNya dan kuasaNya yang ajaib, yang melampaui pikiran, perasaan, dan hikmat kita. ‘Dalam segala sesuatu’ artinya semua persoalan dan penderitaan baik yang berat maupun yang ringan. Dan, Allah berjanji bagi mereka yang mengasihiNya pasti akan mengalami kebaikan seusai dengan rencanaNya yang indah dan mulia. Janganlah saudara menjadi kerang rebus! Jadilah kerang mutiara! Tabah, kuat, beriman, dan setia mengasihi Tuhan. Tanpa sungut-sungut, mengeluh, atau putus asa, maka hidupmu indah dan mulia bagai mutiara.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.