Anak-anak di Amerika ada kesempatan menulis surat kepada presiden. Berikut ini adalah beberapa contoh yang dianggap cukup lucu:
1. ”Pak Presiden, kapan kita akan memiliki seorang presiden wanita? Saya siap, pak! (Brooke A., 10 Tahun)
2. “Apa yang dilakukan Kongres sepanjang hari? Ayah saya bilang Kongres itu tidak berbuat apa-apa, hanya bikin masalah saja.” (Ralph N., 9 tahun)
3. “Apa yang dilakukan Wakil Presiden? Saya sudah tanya kepada banyak orang dewasa, tapi tidak seorang pun yang tahu.” (Shannon D., 7 Tahun)
4. “Suatu hari kelak, pacar saya Betsy dan saya ingin menikah di Gedung Putih. Kami akan menikah 20 tahun lagi.” (Peter N., 7 Tahun)
5. “Berapa nomor sepatu pak Presiden? Kakek saya meninggal dunia bulan lalu, dan dia meninggalkan banyak sepatu. Saya dan abang saya ingin mengirimkan sepasang untuk bapak dan untuk wakil Presiden juga. Bapak ingin warna coklat atau yang hitam? Kami akan menyemirnya hingga mengkilap sebelum kami mengirimnya.” (Joey P., 8 tahun)
6. Di TV bapak tidak menjawab sebagain pertanyaan, karena bapak bilang itu ‘rahasia negara’. Bolehkah saya memiliki jawaban rahasia juga? Ketika saya memecahkan barang yang tidak seharusnya saya pegang, saya kena masalah. Bila jawaban saya adalah ‘rahasia Negara’ seperti bapak bilang, pastilah saya tidak akan mendapat masalah.” (Martin J., 9 Tahun)
7. Pak Presiden, pacar saya Alyssa adalah Republikan dan saya adalah seorang Demokrat. Suatu hari kami akan menikah. Bolehkan seorang Demokrat menikah dengan seorang Republikan dan tetap berbahagia? Saya berusia 12 tahun dan pacar saya 11 tahun. Kami ingin mendapatkan jawabannya sebelum kami berusia 18 tahun.” (Ryan C., 12 tahun)

Memang surat anak-anak itu lucu-lucu. Juga ada ketulusan yang polos tanpa motivasi dan agenda tersembunyi. Permisi tanya, bila hari ini saudara boleh menulis surat kepada Tuhan, apa yang akan saudara tuliskan? Ungkapan kemarahan? Kekecewaan? Caci-maki? Kritikan? Tuntuan? Atau Ungkapan penyembahan? Pujian? Pengakuan dosa? Ucapan terima kasih? Hanya ada kemungkinan: hal positif atau negative. Alkitab mengingatkan kita,”Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil,s emua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.” (Filipi 4:8). Tanpa menulis surat, sebetulnya setiap saat kita bisa berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa, bukan? Pikirkanlah yang positif, dan sampaikan kepadaNya. Maka, engkau akan menerima berkatNya.

Write a comment:

*

Your email address will not be published.