Di Amerika, bila dalam keadaan gawat darurat (emergency), ada nomor khusus yang bisa ditelepon untuk meminta pertolongan, yaitu nomor 911. Dari begitu banyaknya panggilan 911, suatu kali pernah diadakan perlombaan. Dan, pemenangnya adalah panggilan 911 di bawah ini.

Petugas: “911, apa kondisi darurat Anda?”

Penelepon: “Ohh… ohh… saya tidak bisa bernafas, ohh… ohh…. Saya

                   kehabisan nafas. Saya kira sebentar lagi saya akan pingsan.”

Petugas: “Pak, Anda menelepon dari mana?”

Penelepon: “Ohh… Saya menelepon dari telepon umum. Ohh… Di antara

                   jalan Washington dan Rosevelt.”

Petugas: “Pak, ambulans segera dalam perjalanan menuju ke sana. Apakah

               bapak penderita sakit asma?”

Penelepon: “Tidak!”

Petugas: “Lalu apa yang bapak lakukan sebelum mulai mengalami kesulitan 

               bernafas?”

Penelepon: “Saya melarikan diri dari kejaran polisi.”

 

     Saudara, cerita humor ini mungkin sekali tidak benar-benar terjadi. Tetapi makna moral dibalik cerita ini seringkali terjadi, bukan? Ada banyak manusia yang melakukan kejahatan, tetapi tidak mau mengaku salah dan tidak mau bertanggung jawab atasnya. Sebaliknya malah meminta atau menuntut dengan berbagai cara, supaya ia dibebaskan dari hukuman yang harus dipikulnya. Ini namanya tidak tahu diri, alias keterlaluan.

Dalam hubungannya dengan Tuhan juga begitu. Ada banyak orang yang mau menerima anugrah dan berkat Allah secara gratis, tetapi tidak mau mengakui keberadaan dan kedaulatan Allah didalam hidupnya. Alkitab mengatakan bahwa segala sesuatu adalah dari Allah, oleh Allah, kepada Allah, dan bagi Allahlah kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36). Itulah anugrah Tuhan Allah yang diberikanNya kepada kita sesuai dengan kasih karunia dalam Yesus Kristus Tuhan kita. Rasul Paulus melanjutkan dengan berkata, “Karena itu, saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus, dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1). Inilah tanggung jawab dari Kristen sejati yang sudah menerima anugrah demi anugrah dari Kristus.

Saudara, memang anugrah Allah itu gratis, tetapi bukan murahan. Dibalik anugrah Allah yang besar didalam Tuhan Yesus Kristus, ada sebuah tanggung jawab yang harus kita kerjakan. Yaitu menghasilkan perbuatan yang baik dan benar bagi sesama manusia demi kemuliaan Bapa di sorga.

 

Write a comment:

*

Your email address will not be published.